expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 20 Desember 2014

Malaysia rasa Jepang

Masih tentang cerita perjalanan gw beberapa waktu yang lalu ke Malaysia.
Ada pengalaman menarik lagi yg gw alami waktu itu. Entah ini mungkin cuma serba kebetulan aja.

Jadi ceritanya waktu gw naik kereta KLIA Express dari bandara menuju KL Sentral.
Sebelum kereta yg gw naikin datang waktu itu gw lg nunggu di peron, gw sempat mikir keretanya seperti apa, dalam bayangan gw keretanya pasti keren dan modern kayak kereta cepat di Jepang nih.
Di peron tempat menunggu banyak juga penumpang lainnya kalau gw perhatikan ada orang cina (ada yang jegek bgt :p), bule, sm jepang. Setelah kereta datang, masuklah gw dan langsung cari bangku yang kosong. Bangkunya 2-2 berhadapan, ada tempat untuk naruh bagasi juga didalamnya. Karna gw sendirian duduk kemudian datanglah orang Jepang tadi yang diperon duduk mengisi bangku di samping dan depan gw. Mereka bertiga, yang duduk disamping gw bapaknya, dan yang dihadapan gw istri sama anaknya yang masih berumur 7-8 tahun mungkin. Sepanjang kereta berjalan mereka bertiga ngobrol pake bahasa Jepang, otomatis gw ngerasa mengalami dejavu rasa-rasanya lg naik kereta di Jepang,haha
Karna gw emang pengen banget bisa balik lg ke Jepang jadi dalam pikiran gw langsung berangan-angan ngebayangin anggap aja lg bener2 di Jepang saat itu :p
Sebenarnya pengen ngajak ngobrol pake bahasa inggris si bapaknya yang di sebelah gw cuma takut gimana2 nanti dianya yang ga bisa ato malah gw nya yang ga bisa jawab pertanyaan mereka ntar,haha..jd gw mutusin diem aja gak usah ngajak ngobrol. Trus gw nyalain mp3 di BB gw pake headset, gw puter beberapa lagu secara random trus yang keputer lagunya si Mayumi itsuwa yg judulnya Kokoronotomo. Hadeuh..dalam hati gw bilang ini lagu mendukung banget nambah bikin suasananya berasa lagi di Jepang bgt :D


Trus kejadian kedua yang bikin gw ngerasa dejavu pas di Jepang adalah waktu hari ke-2. Gw dengan abang gw pergi ke menara petronas yang dibasementnya ada Mall, waktu itu kami sedang mencari makanan. Di dalam Mall petronas itu banyak store2 dan supermarket, dan kami masuk ke salah satu supermarketnya yaitu I-Setan. Namanya agak aneh emang klo di bahasa Indonesia, tapi I-Setan ini adalah nama salah satu supermarket terkenal di Jepang. Masuk ke supermarket ini nuansanya langsung berasa lg di Jepang, bikin gw dejavu kedua kalinya. Ngeliat semua produk, liat petugasnya orang jepun semua, liat cara berpakaian petugasnya, dan denger petugasnya yang nawar2in makanan tester pake bahasa Jepang setidaknya bisa bikin kangen gw sedikit terobati. Sekali lg gw berpikir "anggap aja beneran lg di Jepang" hahahaa..:p








Selasa, 16 Desember 2014

Transportasi di Malaysia

Bagi yang suka jalan-jalan atau traveling, berkunjung ke suatu daerah ataupun suatu negara yang belum pernah dikunjungi sebelumnya pasti punya pengalaman atau cerita berharga yang dibawa pulang. Kebetulan beberapa waktu yang lalu gw berkesempatan berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia selama 5 hari. Kali ini, salah satu hal yang menarik dan menjadi perhatian gw sewaktu berkunjung ke sana adalah mengenai sistem transportasi publiknya.

Ya..negara tetangga kita ini rupanya sudah jauh meninggalkan kita dalam soal sistem transportasi publik. Kedatangan gw ke Malaysia waktu itu menggunakan maskapai lokal yang diklaim sebagai maskapai berbiaya hemat terbaik di dunia 6 tahun berturut-turut yaitu Airasia. Pesawat gw mendarat di Bandara Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) yang baru saja dibuka tahun 2013 lalu. 

Bandaranya sangat modern dan elegan, desainnya keliatan simpel tapi futuristik, kalau menurut gw bisa menyaingi Changi airport di Singapura. Ini pertama kalinya gw menjejakkan kaki di bandara ini karena sebelumnya waktu mau ke Jepang sempat transit di Malaysia namun di bandara KLIA 1. Bandara ini katanya termasuk Eco-airport karena pembangunannya menggunakan material yang ramah lingkungan dan biayanya lebih rendah dari biaya yang dihabiskan untuk bandara sebelumnya yaitu KLIA. Sampai di Bandara tidak sulit untuk mencari pintu keluar bandara karena papan petunjuk arah sangat jelas dan membantu di sini. Tapi dari pintu masuk terminal menuju pintu keluar kita harus berjalan kaki cukup jauh sekitar kurang lebih 10 menit. Gw pikir bakal nyasar karena terlalu jauh jalannya ternyata nggak. Terminal kedatangannya memang masih sepi karena belum banyak toko-toko yang jualan dan sebagainya. Berbeda dengan terminal keberangkatan (perlepasan) yang sangat ramai seperti Mall. Dari counter check-in menuju ruang tunggu kita harus berjalan kaki cukup jauh melewati berbagai toko yang berjejer di sepanjang koridor. 

Ilustrasi perspektif KLIA 2 (sumber: www.google.com)

Ilustrasi perspektif KLIA 2 (sumber: www.google.com)

Bagian dalam terminal bandara KLIA 2 (sumber: www.google.com)

Area counter check-in KLIA 2 (sumber: www.google.com)

Pintu masuk menuju bagian imigrasi KLIA 2 (sumber: www.google.com)

Dari bandara KLIA 2 gw hendak menuju KL Sentral yaitu pusat kota Kuala Lumpur. Dari bandara gw rencananya naik KLIA Express. Setelah melewati bagian imigrasi langsung disambut dengan loket pembelian tiket KLIA Express. KLIA Express ini rutenya hanya dari bandara KLIA 1- KLIA 2 - KL Sentral. Tiket keretanya gw beli dengan harga RM 35 untuk dewasa atau sekitar Rp. 126.000 (RM 1 = Rp.3600 waktu itu). Perjalanan dari KLIA 2 airport menuju KL Sentral adalah 28 menit. Kalau kita menggunakan Bus bisa sekitar 1-2 jam perjalanan. 

Papan petunjuk (sumber: www.google.com)

Salah satu counter pembelian tiket KLIA Express (sumber: www.google.com)

Tiket KLIA Express (sumber: siranselhitam.wordpress.com)

 Kereta KLIA Express (sumber: www.google.com)

 Suasana di dalam KLIA Express (sumber: siranselhitam.wordpress.com)

Setibanya di KL Sentral, melewati ticketing gw udah ditunggu oleh abang gw yang datang duluan beberapa hari sebelumnya. Stasiun pemberhentian KLIA Express ini terintegrasi dengan sebuah Mall (lupa nama Mall-nya apa) jadi saat turun dari kereta dan kluar ticketing kita udah berada di dalam sebuah Mall. Jadi KL Sentral ini semacam Manggarainya KomuterLine atau Harmoninya busway Jakarta. Dari sini gw diajak abang gw ke Batu Caves yaitu objek wisata semacam kuil tempat ibadah umat Hindu. Dari KL Sentral kita gunakan transportasi KTM Komuter jadi seperti Commuter Linenya Jakarta. Keretanya bagus, bersih, nyaman ber-AC (bukan kipas angin) dan lebih modern interiornya. Harga tiketnya murah sekitar RM 1 - 2/orang.

KTM Komuter (sumber: www.google.com)

Kondisi dalam KTM Komuter (sumber: siranselhitam.wordpress.com)


Rute utama transportasi publik di Malaysia (sumber: www.google.com)

Setelah dari Batu Caves, karena sudah magrib kami berdua kembali pulang naik KTM menuju KL Sentral. Dari KL Sentral kami hendak pulang menuju Kota Kemuning di Selangor tempat kami menginap. Dari KL Sentral kami keluar dan menunggu Bus Rapid KL di halte yang letaknya di depan Mall KL Sentral itu. Tarif bus ini sekitar RM 4-5 / orang. Busnya nyaman ber-AC, tempat duduk juga nyaman banget, jadi malu kalo inget metromini atau kopaja di jakarta :v Kebetulan waktu itu sepi karna bukan hari kerja, karna kalau hari kerja busnya bakal penuh dengan penumpang yang berdiri. Naik bus menuju Kota Kemuning lumayan jauh ibarat dari Bogor ke Cengkareng tanpa macet. Dengan tempat duduk yang nyaman dan bus yang ber-AC gw bisa tidur nyenyak sampai di tujuan. Sampai di Kemuning, kami melanjutkan perjalanan lagi dengan Taxi, karna udah malam jadi nunggu bus agak lama. Kemuning ini adalah semacam daerah industri semacam Cikarang-Bekasi jadi tidak banyak bus yang menuju ke daerah ini kalau malam hari. Beda dengan Taxi, menurut gw Taxi di negara kita jauh lebih baik dari Taxi disini. Taxi disini jarang yang pake Argo jadi harus tawar menawar dengan sopirnya. Sopirnya rata-rata orang india pula. Standar kalau naik Taxi disini adalah RM 30-40.

Bus RapidKL (sumber: www.google.com)

Taxi di Kuala Lumpur (sumber: www.google.com)

Selain KTM Komuter, juga ada KL Monorail yang rutenya hampir sama dengan KTM Komuter. Monorail ini cuma 2 gerbong dan waktu kedatangan-keberangkatannya sangat cepat gak perlu nunggu lama. Dari atas monorail kita bisa liat pemandangan kota dari ketinggian karena jalur monorail ini memang lebih tinggi. Oia, tiket monorail ini bisa dibeli di loket pada setiap stasiun dan juga melalui vending machine. Bentuk tiketnya unik tidak berupa kartu atau kertas tapi koin plastik (token) yang harus ditap-in saat hendak masuk ke platform dan saat keluar stasiun koin ini dimasukkan lagi ke mesin ticketingnya. 

Tiket berupa token (sumber: www.google.com)

KL Monorail (sumber: www.google.com)

Pengalaman yang cukup menarik bisa mencoba hampir semua jenis moda transportasi publik di Malaysia. Bukannya bermaksud menjelek-jelekkan transportasi di tanah air, tetapi dari negara tetangga kita ini, kita bisa mengambil pelajaran dan menjadikannya contoh untuk memperbaiki sistem transportasi publik di negara kita yang menurut gw masih jauh dari kenyamanan dan kemudahan. Semoga cerita singkat ini dapat bermanfaat.

Link di bawah ini mungkin membantu untuk yang ingin atau berencana travelling ke malaysia

http://travel.detik.com/100ide/read/2014/12/22/154538/2784493/1520/yuk-intip-itinerary-puas-keliling-kuala-lumpur

 

Sabtu, 13 Desember 2014

Oktober yang Luar Biasa (Part 1)

Oktober 2014 menjadi bulan yang luar biasa berbeda dari bulan-bulan biasanya.
Di Bulan ini banyak hal yang gw alami baik itu berupa nikmat maupun ujian dari Allah SWT yang dikasih ke gw.

Pertama diawali dari tanggal 1 Oktober , sehari sebelumnya 30 September 2014 gw mendadak ditelpon oleh "etek" gw (panggilan untuk bibi dalam bahasa kerinci) yang di Banda Aceh untuk jemput saudara sepupu yang mau datang ke Jakarta tanggal 1 Oktober untuk registrasi CPNS. Sepupu gw ini adalah anak dari paman yang tinggal di Banda Aceh bersama etek. Tanggal 1 pagi gw berangkat menuju bandara Soetta dan datang 1 jam lebih awal. Sepupu gw namanya Johan lebih tua 2 tahun dari gw dan kita sudah 3-4 tahun tidak bertemu. Saat lebaran Idul Fitri kemarin punya rencana untuk bertemu di Kerinci namun tidak terwujud karena gw gak jadi lebaran di Kerinci waktu itu. Akhirnya tanpa direncanakan sebelumnya kita berdua akhirnya dipertemukan di Jakarta. Hari itu juga gw langsung menemani mengantarkan Johan ke Depok tempat registrasi CPNS yang diikutinya. Alhamdulillah kita gak telat sampai di Depok karena registrasinya ditutup jam 4 sore. Kita dari bandara naik Damri ke terminal Lebak Bulus, dengan mengandalkan google map kita lanjut naik taxi langsung ke daerah Cinere, Depok. Setelah selesai registrasi sekitar jam 3an, kita langsung menuju ke stasiun Depok. Kebetulan Johan belum pernah naik kereta selama hidupnya, jadi ini bakal jadi pengalaman yang sangat menarik buat dia,hahaa.. Kita sampai di Bogor sekitar jam 6 magrib, langsung menuju kosan gw dengan naik angkot. Johan cukup terkesima dengan keramaian di stasiun dan kemacetan diluarnya (maklum di Banda Aceh gak ada macet kyk di Bogor). Sesampainya di kosan gw kita langsung istirahat karena Johan sudah menempuh perjalanan yang cukup panjang hari itu dari Banda Aceh-Jakarta-Depok-Bogor. Sebelum ke Banda Aceh sebenarnya Johan sudah melakukan perjalanan dari Kerinci trus ke padang, medan, baru sampai ke Banda Aceh. Jadilah gw kasih gelar CPNS Backpacker buat dia,hehe


Selama di Bogor di sela-sela persiapan Johan mengikuti tes CPNS dan juga persiapan gw buat seminar tesis, kita manfaatkan waktu untuk senang-senang, jalan-jalan, karokean, makan pecel lele tiap mlm, sarapan pagi ketoprak, ngenet dikampus sampe malem, sholat Idul Adha bareng, ikut gw ngejar2 tanda tangan dosen, sampe ketemu Arumi Basin, dll. Cuma yang belum kesampaian adalah bawa Johan jalan-jalan ke daerah Puncak. Next, kalau Johan ke Bogor lagi wajib bawa dia kesana,hehe.. Senang banget rasanya bisa bertemu saudara disini, selama ini gw ngerasa hidup di Bogor sendiri gak punya sanak saudara yang bisa pergi kemana-mana bareng, ngobrol nyambung, dan bisa make bahasa Kerinci di Bogor,hehe.. (Maklum anak rantau yang jarang ketemu keluarga). Orang tua dan saudara gw pun paling cuma berkunjung ke Bogor pas gw wisuda aja :p Jadi terasa sangat istimewa waktu tiba-tiba kita dikunjungi sm keluarga :)







Saat tes di gedung BKN Jakarta waktu itu Alhamdulillah Johan berhasil melewati nilai passing grade yang ditetapkan. Tinggal menunggu pengumuman apakah Johan berhasil masuk dalam kuota penerimaan yang dia ikuti atau tidak. Mudah-mudahan sih lolos,Aamiin...Johan sangat senang bisa berkunjung ke Bogor, menurutnya Bogor adalah kota yang menarik, banyak hal-hal baru dan unik yang ditemukan dan dialaminya selama disini. Johan waktu menginap dikosan gw selama kurang lebih 2 minggu sampai setelah tes CPNS dia kembali ke Banda Aceh karena akan ada ujian di kampusnya.  Gak pernah mengira sebelumnya kalau sepupu gw Johan bakal mengunjungi Bogor bahkan sampe nginep cukup lama dikosan gw :)