Jadi Seorang Ayah

Hidup itu memang gak ada habisnya. 

Setelah kita mati pun masih ada kehidupan lagi setelahnya.
Setidaknya begitulah yang saya rasakan sekarang. Mulai dari kuliah ditanya kapan lulus, setelah lulus ditanya kapan kerja, setelah kerja ditanya kapan nikah,
setelah nikah ditanya kapan punya anak, setelah punya anak ditanya apalagi ni...
1 tahun berjalan sangat cepat, bulan ini April 2016 tepat 1 tahun pernikahan saya. Berbagai cobaan dan musibah sudah terlewati di tahun 2015 yang lalu diantaranya
yang sangat berat adalah kehilangan ayah kandung dan ayah mertua saya. Seminggu sebelum menikah, saya ditinggalkan oleh ayah yang sudah tidak kuasa menahan sakitnya.
4 bulan setelah menikah giliran ayah mertua saya yang juga meninggalkan kami semua karena sakitnya. 

Ada yang datang dan ada yang pergi...

Satu tahun sudah dilewati Alhamdulillah kami langsung diberi kepercayaan oleh Allah SWT untuk memiliki dan membesarkan seorang anak. Adalah anugerah terindah yang saya rasakan setelah setahun yang berat dijalani sebelumnya.
Kebahagiaan yang tidak terkira ketika mendampingi istri melahirkan dan menyaksikan buah hati lahir ke dunia dan mendengar suara tangisannya untuk pertama kalinya. Tangis pun tak tertahankan pada waktu itu melihat perjuangan istri saya
mempertaruhkan hidup matinya untuk bayi kami. Seorang bayi cantik yang kami beri nama "KANIA NADIVA HASIBUAN" akan menjadi pemberi warna dalam kehidupan kami kedepannya :)
Nama itu sendiri memiliki arti "Wanita yang memiliki jalan hidup yang baik, tenteram, dan bahagia" Aamiiin....
Anak kami lahir pada hari Rabu, 3 Februari 2016 pada pukul 02.00 WIB di Tigaraksa, Tangerang. Banyak cerita dan perjuangan yang menarik sebenarnya untuk diceritakan mulai dari sejak awal kehamilan hingga kelahirannya. Mulai dari cerita ngidam, dokter salah diagnosa, hingga cerita jadi suami siaga :D
Sampai detik ini saya pun masih belum percaya kalau saya sudah menikah bahkan sudah punya seorang anak haha...
Masih merasa jadi mahasiswa dan berjiwa muda ingin kesana kemari, jalan jalan dan ngumpul bersama teman-teman.
Bahkan beberapa orang yang pertama kali bertemu dengan saya kaget dan tidak mengira kalau saya adalah seorang ayah, mungkin karena dari postur tubuh saya yang tidak menunjukkan kebapakan kali ya,hehe
Berbeda dengan teman saya yang kalau kata temen-temen yang lain udah kelihatan kayak bapak-bapak padahal belum menikah Hahaha..
Setelah Kania lahir kehidupan saya dan istri berubah, kebiasaan dan rutinitas sehari-hari kami ikut berubah. Menjadi seorang ayah saya dituntut untuk bisa melakukan hal-hal yang biasa dikerjakan oleh istri selama masa recoverynya seperti aktivitas mengganti popok, membuat susu bayi, mencuci baju bayi, dan meninabobokan bayi. Semua dilalui dengan senang dan dinikmati saja toh sudah konsekuensinya menjadi orang tua bukan hanya pasangan suami istri lagi.
Kehidupan yang dijalani sekarang udah jelas sangat berbeda dibandingkan ketika dulu masih kuliah, atau sebelum menikah. Nanti teman-teman yang akan atau baru menikah pasti akan mengalami hal yang sama, percayalah..hahaa
Siap tidak siap harus siap menjadi seorang ayah. Harus siap kerja lebih keras dari biasanya cari nafkah untuk anak dan istri karena rejeki yang harus dikejar sekarang juga lebih besar tidak hanya rejeki diri sendiri tapi juga rejeki yang sudah ditentukan oleh Allah SWT untuk anak dan istri.
Sekarang saya baru merasakan betapa besarnya tanggungjawab menjadi seorang ayah.
So sekarang tinggal menunggu hal apalagi yang akan dihadapi di kehidupan ini kedepannya...