expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 18 Mei 2013

Penghuni Pertama Kampus IPB Darmaga


17 Mei 2013,
Benar-benar jadi pengalaman yg berharga buat gw dan tmn2 lanskap budaya lainnya (Zai, Ray, Aini).

kita berkesempatan utk wawancara (ngobrol) dengan Prof. Syamsu'ud Sadjat. Beliau terkenal sebagai ahli Benih dan orang pertama yang menghuni kampus IPB Darmaga! (wow,gw orang keberapa yak..he)
kegiatan ini dalam rangka tugas mata kuliah "Apresiasi Pelestarian Lanskap Budaya" bimbingan bu Nunung dan bu Is. kita ditugaskan menelusuri sejarah Kampus IPB Darmaga dalam rangka menyambut Dies Natalis IPB ke 50 bulan September besok. jika hasil dari yang kita dapatkan nanti baik, maka akan digunakan sebagai bahan dalam penyusunan Buku Dies Natalis IPB ke-50.
Pak Sadjat tinggal di Jl.Mawar No.1 Perumdos IPB Darmaga, beliau tinggal seorang diri di rumah yang merupakan hasil desain Bung Karno secara pribadi untuk pak Sadjat. ya..beliau memang dulu sempat dekat dgn bung Karno dan saat ini usia beliau sdh hampir 90 tahun.
selama wawancara, suasana terasa sangat akrab seperti seorang kakek yang sedang bercerita kepada cucu-cucunya :) pak Sadjat di sela-sela ceritanya juga sempat bernostalgia tentang jalan hidupnya mulai dari kisah yang menyenangkan saat beliau dipercaya menjadi MC dan penyusun acara pencangkulan pertama bung Karno di Kampus hingga kisah sedih beliau saat ditinggalkan oleh putri, menantu, dan cucu2nya yang menjadi
korban bencana Tsunami tahun 2004 di Aceh. beliau juga sudah ditinggalkan oleh sang istri tercintanya 13 tahun yang lalu.
hidup seorang diri saat ini beliau masih mencoba mencari kesibukan dengan menulis artikel di surat kabar yang hampir setiap bulan selalu dimuat di KOMPAS. selain itu, beliau juga memiliki skill dalam melukis.
sudah banyak lukisan yang dibuat selama ini, lukisan2 itu bisa dilihat dipajang dirumahnya namun tidak sedikit juga yang beliau berikan secara cuma-cuma kepada kerabatnya yang berminat terhadap lukisannya.
karena kesehatannya yg sudah menurun, sekarang pak Sadjat tidak sanggup lagi melukis, namun beliau tetap berkarya dengan membuat lukisan 3 dimensi. yaitu lukisan yang terbuat dari berbagai "sampah alam" yang dirangkai sehingga menjadi seperti kerajinan tangan.
pak Sadjat juga sempat menuturkan kekecewaannya atau ketidaksetujuannya pada 2 kasus yang terjadi di IPB yaitu, pemberian nama gedung rektorat menjadi "Gedung Andi Hakim Nasoetion" dan juga pendirian dua Gedung Kembar CCR yang menurutnya tidak punya dasar yg sangat penting.
di akhir2 wawancara selama 2,5 jam itu, pak Sadjat juga memberikan pesan kepada kita bahwa utk level Magister (S2) itu adalah seorang ilmuwan. dan seorang ilmuwan itu harus rajin menulis.
banyak sebenarnya cerita, pesan, ilmu, dan pengetahuan yang kami dapatkan dr pak Sadjat.
beliau mendoakan kami supaya nanti menjadi orang yang sukses, beliau juga minta didoakan agar diberi umur yg panjang dan berharap smoga pertemuan ini menjadi bermanfaat dan bisa bertemu lagi dilain waktu.
Terima kasih pak Sadjat, smoga bapak tetap diberikan kesehatan dan umur yg panjang oleh Allah SWT sehingga tetap bisa berkarya, Amiinnn.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar